
Ilustrasi: blog.prochoice.com.au
warunk3.com – Sobat Warunk3 yang pekerjaannya berkaitan erat dengan pengeboran, pemotongan, dan atau penggilingan pasir, granit, tanah atau mineral lainnya tentu sering menjumpai debu yang bertebaran selama bekerja. Debu-debu yang bertebaran itulah yang namanya debu silika. Dia memang tampak putih seperti si dia yang putih menawan, tapi harap hati-hati karena ada bahaya dibalik kecantikannya.
Apa itu Debu Silika?
Silika adalah campuran dari satu atom silikon (Si) dan dua atom oksigen (O). Atom oksigen adalah elemen yang paling banyak dijumpai di permukaan bumi. Pada posisi kedua adalah Silikon, artinya silika sangat mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat rahasiamu bisa juga terdapat silika di sana. Silika ini jika tersusun dengan model yang sama dan membentuk Kristal Silika (Crystalline Silica) akan memiliki nama baru seperti Quartz, Cristobalite, dan Tridymite.
Aktifitas yang beresiko tinggi terkena debu silika adalah pengeboran, sand blasting, demolish concrete, pemotongan batu dan lainnya. Debu yang berukuran 3-5 mikron bisa dengan mudah terhirup dan masuk ke paru-paru. Saat masuk memang berukuran 3-5 mikron, namun saat keluar bersamaan dengan hembusan nafas hanya kurang dari 1 mikron. Wah silika nih betah di dalam tubuh ya.
Silikosis, Dampak dari Debu Silika
Pekerja yang terkena debu silika alam bisa terpapar penyakit yang bernama Silikosis. Debu yang terus menerus terhirup akan masuk ke dalam paru-paru kemudian menempel dan mengendap di paru-paru. Debu silika tertahan di paru-paru sehingga bisa merusak jaringan tubuh. Kecil-kecil cabe rawit nih si debu silika. Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan membuat luka (nodule). Luka ditinggal pas lagi sayang-sayangnya memang sedih tapi luka ini lebih menyedihkan karena seiring berjalannya waktu dia akan semakin membesar.
Luka yang semakin membesar membuat pemilik tubuh sulit bernafas. Beberapa gejala lain dari Silikosis adalah demam, mudah lelah, kehilangan nafsu makan, nyeri dada, pada kasus tertentu menimbulkan warna kebiru-biruan pada telinga atau bibir. Gejala paling awal Silikosis adalah batuk. Sobat Warunk3 harap waspada jika sering terhirup debu silika dan mengalami batuk. Gejala Silikosis bisa terjadi beberapa minggu hingga tahunan setelah terhirup debu silika.
Cara Mengobati dan Mencegah Silikosis
Tidak ada satu perawatan medis khusus untuk menyembuhkan penyakit Silikosis. Perawatan yang dilakukan untuk pasien berupa pengurangan gejala batuk, meningkatkan jumlah oksigen pada darah dengan masker oksigen dan lainnya. Jika Sobat Warunk3 divonis mengidap penyakit ini, coba minum air putih dan tenangkan diri. Setelah tenang sebisa mungkin hindari paparan debu silika. Berhenti merokok dan menjaga kesehatan paru-paru adalah cara terbaik yang bisa dilakukan.
Penyakit Silikosis belum bisa disembuhkan namun bisa dicegah sebelum terpapar. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena penyakit Silikosis:
- Gunakan alat pelindung diri seperti masker selama bekerja.
- Metode pemotongan basah bisa mengurangi terpapar debu silika.
- Menciptakan area kerja yang memenuhi standar keamanan pekerja dengan memperhatikan ventilasi yang tepat.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan debu silika.
- Upayakan untuk menjauhkan diri dari tempat bekerja saat makan.
- Gali informasi lengkap tentang gebetan eh maksudnya Silikosis dan paparan debu silika.
- Berdoa agar selamat sehat sentosa.
Ternyata debu silika yang imut menggemaskan itu menyimpan penyakit silikosis. Penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Segera lakukan konsultasi ke dokter apabila Sobat Warunk3 mengalami gejala Silikosis. Konsultasi cukup ke dokter, jangan ke mantan yang enggak bisa dilupain.