
Ilustrasi: @cottonbro
Dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan efisien, budaya 5R perlu diterapkan. Budaya 5R sendiri diadopsi dari negara asal Doraemon, Jepang. Kualitas sumber daya manusia di Jepang yang bagus bisa diterapkan di lingkungan kerja agar memperoleh hasil kerja yang maksimal.
Sebelum mengetahui manfaat budaya 5R, kita bahas dulu apa itu budaya 5R karena tak kenal maka kenalan. Budaya 5R terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Di negara asalnya, budaya ini dikenal dengan sebutan 5S yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Bagaimana penjelasannya masing-masing? Yuk baca sampai habis!
Ringkas (Seiri)
Singkirkan barang, berkas, atau alat yang sudah tidak digunakan lagi di area kerja. Kelompokkan barang yang sering dipakai kemudian letakkan di tempat yang mudah dijangkau. Barang yang jarang dipakai bisa disimpan di tempat yang aman dan tidak mengganggu pergerakan kerja.
Kebiasaan menumpuk barang-barang yang sudah tidak terpakai sebaiknya segera dihilangkan. Barang mantan yang sudah bersama kekasihnya yang baru sebaiknya segera buang jauh-jauh. Selain bikin baper, barang yang sudah tidak terpakai membuat ruang kerja penuh dan tampak kumuh.
Rapi (Seiton)
Sobat Warunk3 pernah kehilangan obeng di saat saat genting? Atau kehilangan pensil yang sedang dibutuhkan? Coba terapkan budaya rapi. Lingkungan kerja yang rapi mempermudah mencari barang yang sedang dibutuhkan. Letakkan barang-barang di tempat semula setelah menggunakan agar mudah ditemukan.
Barang-barang yang ditata rapi tampak lebih indah dipandang mata. Barang berat bisa diletakkan di bagian bawah sedangkan barang ringan di bagian atas agar rak penyimpanan kokoh. Jika perlu, gunakan label untuk mempermudah pengelompokan barang. Lingkungan kerja yang rapi memudahkan akses dan meningkatkan efektifitas kerja.
Resik (Seiso)
Bersih pangkal kaya. Eh maksudnya bersih pangkal sehat. Sebelum dan setelah bekerja bersihkan lingkungan kerja agar tidak ada sampah atau debu yang bersarang hingga membuat pemukiman. Bersihkan barang-barang serta lingkungan kerja secara berkala agar debu dan kotoran tidak betah singgah.
Jangan ragu untuk mengganti barang yang sudah rusak atau tidak layak pakai. Lingkungan kerja yang bersih mengurangi resiko adanya kuman, virus, atau bakteri yang menempel di barang-barang sehingga lingkungan jadi lebih sehat. Bersihkan lingkungan kerja mulai bagian atas ke bawah hingga semua bagian dibersihkan.
Rawat (Seiketsu)
Kebersihan dan kerapian lingkungan kerja tidak hanya dilakukan sekali-kali saja. Kondisi ini harus terus dirawat agar menjadi sebuah kebiasaan baik. Perawatan harus didukung oleh seluruh pengguna ruangan agar kebersihan dan kerapian tetap terjaga. Sobat Warunk3 bisa membuat standar prosedur untuk dijadikan acuan kebersihan dan kerapian lingkungan kerja.
Rajin (Shitsuke)
Penerapan budaya 5R harus dilakukan secara terus menerus. Setelah melakukan 4R (ringkas, rapi, resik, dan rawat), selanjutnya adalah rajin. Sobat Warunk3 harus menciptakan kebiasaan yang baik di lingkungan kerja. Langkah terakhir dari budaya 5R adalah langkah pendukung dan pemantapan.
Semangat melaksanakan 5R harus ditanamkan pada setiap individu agar tercipta lingkungan kerja yang nyaman dan aman. Membiasakan perilaku baik ini mungkin tidak mudah tapi bisa dilakukan. Peranan top manajemen sangat berpengaruh untuk menciptakan budaya 5R di lingkungan kerja.
Manfaat Menerapkan Budaya 5R
Menerapkan budaya 5R di lingkungan kerja merupakan langkah awal untuk meningkatkan pengendalian mutu perusahaan. Manfaat menerapkan budaya 5R di lingkungan kerja adalah:
- Meningkatkan produktivitas
- Menanamkan perilaku tanggung jawab individu dan kelompok
- Meningkatkan kualitas kerja
- Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
- Menanamkan rasa disiplin individu dan kelompok
- Meningkatkan citra perusahaan
- Kerja lebih efisien dan teratur
Masih banyak lagi manfaat menerapkan budaya 5R di lingkungan kerja. Budaya 5R yang diadopsi dari Jepang ini tidak ada kerugian jika menerapkannya di lingkungan kerja. Pelaksanaan budaya 5R yang konsisten dan komitmen yang tinggi bisa menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, tentram, sehat dan sentosa.