
Ilustrasi: freepik.com
warunk3.com – Proyek konstruksi dekat dengan tempat yang kotor dan berantakan. Kondisi kerja dengan peralatan tidak rapi, stok barang berserakan, hingga sampah yang dihasilkan para pekerja membuat kenyamanan, keamanan dan keselamatan kerja terganggu. Dalam perkembangan tata kelola proyek konstruksi, sistem housekeeping mulai banyak diterapkan. Sobat Warunk3 penasaran bagaimana informasi lengkapnya? Yuk, lanjut!
Housekeeping
Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah atau tempat tinggal dan keeping (to keep) yang berarti memelihara, merawat atau mengatur adalah pengertian secara etimologi kata. Maka, bisa diartikan housekeeping adalah pemeliharaan dan perawatan tempat tinggal meliputi semua perabot yang ada. Dalam bahasa Indonesia, housekeeping bisa dikaitkan dengan manajemen tata graha.
Tujuan dilakukannya housekeeping di lokasi konstruksi:
- Menciptakan area yang bersih, sehat, dan rapi.
- Mengurangi resiko kecelakaan kerja akibat perabot yang berantakan seperti tersandung, terpeleset, terbentur dan jatuh.
- Memaksimalkan fungsi ruangan.
- Aliran material jelas dan terkontrol.
- Pengendalian material dan alat lebih mudah.
- Efisiensi dalam perawatan serta pemeliharaan peralatan kerja.
- Produktivitas lebih tinggi.
- Kinerja pekerja membaik.
- Keuntungan nilai komersial meningkat.
- Menaikkan citra perusahaan (company image).
Orang Jepang mengartikan konsep housekeeping menggunakan singkatan 5S yaitu seiri (ringkas), seiton (rapi), season (resik), sciketon (rawat), dan shitsuke (rajin). Sistem housekeeping adalah bagian dari manajemen K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Hal-hal sederhana dapat dilakukan di lokasi proyek konstruksi untuk menghindari bahaya yang bisa terjadi.
Merencanakan dan Melaksanakan Housekeeping
Pelaksanaan housekeeping yang efektif dapat meningkatkan keselamatan kerja serta berpengaruh besar pada kinerja pekerja. Pelaksanaan pengelolaan housekeeping yang baik dimulai dari rencana yang baik. Sistem penyimpanan dan perpindahan material dari satu pintu ke pintu lain. Menyediakan tempat khusus untuk menyimpan bahan material yang digunakan dan dikategorikan sebagai sampah.
Untuk mengontrol sistem housekeeping yang baik di suatu proyek, diperlukan checklist atau daftar periksa. Kontraktor menjadi penanggung jawab keseluruhan sistem housekeeping yang bisa diwakili oleh manajer K3. Beberapa checklist yang bisa digunakan adalah:
Area Kerja
- Akses pergerakan yang aman untuk semua pekerja.
- Lantai aman dari cairan atau material yang bisa membuat lantai licin. Apabila lokasi basah, perhatikan berapa kali dibersihkan dalam satu waktu tertentu.
- Kebersihan jalan akses untuk material dan pekerja.
- Menyediakan tempat untuk sisa bongkaran dari lokasi proyek dan membersihkan dari area proyek.
Material dan Penyimpanan
- Barang pertama masuk adalah yang pertama digunakan.
- Menyediakan tempat untuk material siap pakai dan yang tidak digunakan.
- Gudang material rutin dibersihkan.
- Material ringan yang mudah tertiup angin disimpan pada tempat tertutup dan aman.
- Menempatkan material sesuai jenis material seperti cairan, padat atau gas.
Sampah
- Menyediakan tempat sampah di seluruh lokasi proyek dan dibersihkan secara berkala.
- Membedakan jenis sampah (cair, padat, gas, kering, basah, dan lainnya) pekerja maupun sampah material.
- Sampah yang mudah terbakar ditempatkan pada sampah khusus dan dibersihkan secara rutin.
- Menyediakan akses dan sarana untuk membuang sampah dari lantai atas ke bawah.
Penerapan housekeeping akan terlaksana dengan maksimal apabila pekerja memiliki kesadaran yang tinggi. Mandor sebagai safety inspector harus menyelenggarakan toolbox meeting secara rutin untuk mensosialisasikan poin-poin penting housekeeping kepada para pekerja. Menerapkan sistem housekeeping di lokasi proyek konstruksi diharapkan mampu menciptakan area kerja yang nyaman dan aman untuk semua.
Manajemen konstruksi menyediakan prosedur kerja dan sosialisasi kepada pekerja. Pastikan seluruh pekerja memahami arus pergerakan material secara sistematis juga tata letak area kerja. Menyediakan alat pelindung diri (APD) dan memasang rambu yang berkaitan dengan K3 yah, Sababat Warunk3. Setelah sistem housekeeping terlaksana, lakukan inspeksi dan evaluasi secara berkala agar sistem bekerja lebih baik.